Kabar Baik! PMI Manufaktur RI Rekor Lagi, IHSG Tembus 6.000?

Sebelum libur Hari Lahir Pancasila Selasa kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 1,7% ke 5.947,463 di Senin (31/5). Kinerja positif tersebut berpeluang berlanjut pada perdagangan Rabu (2/6/2021), melihat data menunjukkan ekspansi sektor manufaktur Indonesia kembali mencetak rekor tertinggi.
Investor asing yang melakukan aksi borong saham big cap menjadi pemicu penguatan IHSG. Data pasar mencatat pada hari Senin aksi beli bersih (net buy) asing sebesar Rp 774 miliar di pasar reguler, dengan nilai transaksi yang cukup besar Rp 13,5 triliun.

Asing tercatat mengoleksi enam saham big cap, di mana sebagian besar asing mengoleksi saham bank big cap. Adapun saham bank big cap tersebut yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Selain saham bank big cap asing juga tercatat mengoleksi dua saham big cap lainnya, yakni PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Astra International Tbk (ASII).

Pagi ini, IHS Markit merilis data aktivitas sektor manufaktur bulan Mei yang dilihat dari purchasing managers’ index (PMI). Data menunjukkan PMI manufaktur Indonesia bulan Mei sebesar 55,3, melesat dibandingkan bulan sebelumnya 54,6.

PMI manufaktur di bulan April tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang masa, artinya di bulan Mei rekor tersebut pecah lagi.

Terus meningkatnya ekspansi sektor manufaktur tentunya menjadi kabar bagus bagi Indonesia, dan memperkuat optimisme akan lepas dari resesi di kuartal II-2021. Sektor manufaktur sendiri berkontribusi sekitar 20% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Secara teknikal, IHSG di hari Senin sukses melewati resisten kuat di kisaran 5.890/5.900 yang sebelumnya menahan laju kenaikan.

Indikator stochastic pada grafik harian mulai bergerak naik setelah memasuki wilayah jenuh jual (oversold).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Sementara itu pada grafik 1 jam, stochastic bergerak dan belum mencapai wilayah overbought. Sehingga ruang penguatan IHSG masih terbuka lebar.

Target penguatan IHSG kini ke 6.000 hingga 6.015 yang berada di dekat rerata pergerakan 50 hari (Moving Average 50/MA 50). 6.000 juga merupakan level psikologis, sehingga area tersebut bisa menjadi resisten kuat. Jika…

Berita Selengkapnya dapat dibaca disini (Source) : https://www.cnbcindonesia.com/market/

RI Bergantung Produk Luar Negeri untuk Industri

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menginginkan Indonesia tidak lagi bergantung dengan produk luar negeri. Salah satu caranya dengan meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri untuk barang keperluan industri.
“Hari ini saya duduk kembali bersama lintas kementerian terkait dan asosiasi industri mendengarkan juga mengevaluasi program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) ini,” katanya dalam sebuah postingan Instagram, Jumat (7/5/2021).

Dia meminta agar pemerintah, BUMN, BUMD, badan usaha dan pemangku kepentingan lainnya ‘ wajib’ menggunakan produk dalam negeri dan mendukung program P3DN, sesuai arahan presiden. Hal ini guna menggerakkan roda perekonomian nasional.

Implementasi P3DN dianggap masih belum sesuai ekspektasi, sehingga menjadi persoalan yang belum terpecahkan. Luhut mau tegas baik di pihak pemerintah maupun swasta untuk memakai produk dalam negeri.

“Saya minta agar pengaturan definisi desain dari local content atau brand produk bangsa dihargai. Pengusaha harus bisa bersaing dari kualitas maupun harga,” jelas Luhut.

Dalam kalimat terakhirnya dia meminta kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terlibat mengaudit semua badan usaha. Mana saja yang tidak menerapkan TKDN supaya diberi…

Berita Selengkapnya dapat dibaca disini (Source) : https://www.cnbcindonesia.com/news/

Making Indonesia 4.0, Kemenperin Pacu Industri untuk Transformasi Digital

Transformasi sistem produksi konvensional menjadi digital tentu membutuhkan komponen dan peralatan otomatisasi yang sesuai dengan kebutuhan pabrik. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, PT Omron Manufacturing of Indonesia (OMI) selaku produsen komponen elektronik dan peralatan otomatisasi Industri dalam negeri kembali berekspansi dan melakukan pendalaman struktur industrinya.

“Kementerian Perindustrian terus mendorong dan memfasilitasi percepatan industri dalam negeri dalam melakukan transformasi digital sesuai dengan peta jalan Making Indonesia 4.0. Implementasi teknologi industri 4.0 menjadi kunci dalam meningkatkan daya saing, khususnya untuk industri elektronika yang merupakan user sekaligus provider teknologi tersebut.” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin (26/1).

Sebagai informasi, OMI adalah produsen peralatan industri yang umumnya dipasarkan untuk industri lainnya. Produk seperti relay, switch, sensor, dan timer, dapat diaplikasikan dalam produk jadi ataupun untuk mendukung sistem produksi dalam pabrik.

OMI yang merupakan pabrik Omron terbesar di Kawasan Asia Pasifik juga konsisten melakukan ekspor ke berbagai negara atau kawasan seperti ASEAN, China, Jepang, Eropa dan Amerika Serikat. Pada tahun 2020, nilai ekspor perusahaan mencapai USD90 juta, relatif signfikan di tengah masa pandemi.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier menyampaikan pentingnya peralatan otomatisasi dalam mempercepat implementasi Making Indonesia 4.0.

“Teknologi manufaktur seperti big data, artificial intelligence (AI), robotics, internet of things (IoT) dan lain sebagainya hanya bisa diimplementasikan jika lini produksi pabrik didukung dengan peralatan-peralatan otomatisasi. Ke depannya, peralatan ini akan menjadi sebuah kebutuhan bagi industri agar tetap dapat bersaing di pasar,” paparnya.

OMI secara konsisten menambah investasinya di Indonesia dan berupaya untuk memproduksi peralatan-peralatan yang lebih kompleks di dalam negeri seiring dengan bertumbuhnya permintaan di pasar lokal. Presiden Direktur OMI, Irawan Santoso menyatakan, pihaknya bertekad terus memperkuat bisnis OMI di Indonesia.

“Setiap tahun OMI selalu meningkatkan investasi di Indonesia untuk membeli mesin dan peralatan yang akan digunakan untuk menunjang produksi produk eksisting ataupun produk potensial ke depannya. Pada tahun 2020, kami mengeluarkan USD 2,9 juta dan pada tahun 2021 kami menargetkan budget sebesar USD7,6 juta,” ungkap Irawan.

Ke depannya, perusahaan berencana untuk…
Selengkapnya dapat dibaca disni (Sumber) : https://www.kemenperin.go.id/artikel/…

Ekonomi Mulai Pulih, Industri Pendukung Bangunan Melaju Agresif

Oleh Ipak Ayu – Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Industri pendukung bangunan tahun ini tampaknya sudah mulai bisa tersenyum. Berbagai insentif pendorong dari penyerapan pasar baik sektor konstruksi dan properti yang sudah dijalankan mampu kembali menyeret permintaan yang seret hampir sepanjang tahun lalu. Ketua Umum Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto mengatakan kinerja industri keramik di bawah naungan Asaki semakin membaik secara kuartalan. Sebelumnya, tingkat utilisasi pada kuartal IV/2020 sebesar 68 persen. Angka itu naik dari tingkat utilisasi sepanjang 2020 yang sebesar 58 persen dan meningkat pada kuartal I/2021 ini mencapai 75 persen.

“Level pencapaian utilisasi 75 persen merupakan yang tertinggi sejak 2015 lalu. Angka utilisasi 75 persen mencerminkan industri lebih cepat pulih dari estimasi sebelumnya,” katanya kepada Bisnis, Senin (26/4/2021).

Edy bahkan menilai pada April ini utilisasi sudah kembali meningkat ke level 80 persen. Menurutnya, pemberian insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pembelian rumah dan pelarangan pemanfaatan produk impor dari Kementerian PUPR untuk proyek infrastruktur dan properti menjadi salah satu katalis positif. Tak hanya itu, stimulus harga gas murah juga diakuinya telah meningkatkan daya saing industri pendukung bangunan.

Sementara itu, Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menyatakan kegiatan konstruksi infrastruktur dan proyek-proyek strategis bidang properti mulai berjalan pada akhir kuartal I/2021. Hal tersebut ditunjukkan dari bergeraknya konsumsi semen di hampir seluruh wilayah. Per Maret 2021, konsumsi semen hanya turun di Bali dan Nusa Tenggara sebesar 2,1 persen secara tahunan (yoy) menjadi sekitar 289.000 ton. “Dari hasil monitoring data, kelihatannya kegiatan infrastruktur dan proyek-proyek strategis sektor properti sudah bergerak kembali. Sudah cukup banyak provinsi di Indonesia yang menunjukkan nilai konsumsi positif,” kata Ketua Umum ASI Widodo Santoso kepada Bisnis belum lama ini.

ASI mencatat setidaknya ada 2 hal yang mendorong pertumbuhan produksi semen nasional terakselerasi pada akhir kuartal I/2021. Kedua faktor tersebut adalah kegiatan infrastruktur yang mulai bergerak dan akselerasi ekspor semen. ASI mendata ekspor semen per Maret 2021 mencapai 1,28 juta ton atau tumbuh 120 persen secara tahunan. Angka tersebut lebih tinggi dari realisasi Februari 2021 yakni sekitar 1,1 juta ton. Dia mengharapkan volume ekspor semen bisa dipertahankan di atas 1 juta setiap bulannya dengan realisasi total ekspor kuartal I/2021 sebesar 3,3 juta ton atau naik 130 persen secara tahunan. Sebaliknya, konsumsi semen nasional per Maret 2021 mencapai 5,33 juta ton atau tumbuh 11,4 persen secara tahunan. Adapun, produksi semen pada akhir kuartal I/2021 tumbuh 23 persen menjadi 6,62 juta ton. Kinerja positif tersebut membuat konsumsi semen nasional pada kuartal I/2021 tumbuh 2,2 persen menjadi 14,87 juta ton. Dengan demikian, produksi semen nasional selama 3 bulan pertama 2021 tumbuh 14,1 persen menjadi 18,19 persen. Kinerja tersebut mampu mengerek utilisasi industri semen nasional akan…

Selengkapnya dapat dibaca disini : https://ekonomi.bisnis.com/read/…

Percepat Transfromasi Industri, Kemenperin Dorong Peran Tech Startup

Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong peran perusahaan rintisan bidang teknologi (tech startup) untuk mendukung percepatan transformasi digital di sektor industri. Hal ini merupakan wujud nyata dari implementasi program prioritas pada peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Kami di Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), selain sebagai pembina para pelaku industri kecil dan menengah (IKM), juga sekaligus pembina startup. Kami berharap tech startup ini akan menciptakan solusi inovasi teknologi agar industri kita bisa lebih berdaya saing global,” kata Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Senin (19/4/2021).

Sejauh ini pihaknya telah memiliki program pembinaan untuk pelaku startup di dalam negeri melalui gelaran Startup4industry sejak tahun 2018. “Dari ajang tersebut, kami menemukan banyak talenta dan startup yang luar biasa, serta patut untuk diperkenalkan secara global,” ujarnya.

Adapun salah satu startup Indonesia yang mengikuti program Startup4industry dan telah sukses dikenal kancah dunia, yakni Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (MSMB).

Menurut Gati, itu merupakan wujud nyata kebanggaan bersama adalah berhasilnya MSMB meraih Hermes Startup Award tahun 2020 di Hannover Messe, walaupun di tengah pandemi.

Hal ini memperlihatkan bahwa Indonesia mampu menunjukkan prestasi di tingkat internasional, termasuk di negara tempat lahirnya industri 4.0.

Hingga kini, MSMB terus berinovasi untuk menciptakan hardware dan software berbasis teknologi digital. Salah satu terobosan barunya adalah mendukung sektor pertanian yang terintegrasi, dengan menciptakan perangkat pendukung kegiatan pertanian di Indonesia. Upaya yang berkolaborasi dengan berbagai ahli ini diharapkan dapat menopang produktivitas sektor industri agro.

Contohnya, dengan implementasi Internet of Things (IoT) di tiap perangkat, sensor mampu mengirim data ke server secara real time. Semua data dari sensor IoT pada inovasi MSMB diolah menjadi informasi yang akurat dan digunakan untuk menentukan perlakuan yang tepat dan sistem pemeliharaan yang sesuai dengan data yang disajikan secara real time di dalam masing-masing aplikasi.

“MSMB menawarkan solusi berbasis teknologi untuk mengatasi beragam permasalahan keamanan pangan serta mampu menghadirkan dampak sosial positif yang dapat membantu kehidupan masyarakat,” jelas Gati.

Menurutnya, konsep pertanian masa depan akan mengarah pada penerapan dan penggunaan teknologi untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi tani serta pemasaran produk pertanian melalui e-commerce.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pihaknya mendorong…
Selengkapnya dapat dibaca disini : https://www.liputan6.com/bisnis/…

Peluang Buat Industri, Jatim Kelebihan Pasokan Gas 2022-2025

Jakarta, CNBC Indonesia – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut bahwa pasokan gas di Jawa Timur (Jatim) akan bertambah seiring mulai beroperasinya sejumlah proyek gas di wilayah tersebut pada akhir 2021.
Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Arief S. Handoko mengatakan, pasokan gas yang meningkat tajam tersebut membutuhkan komitmen pasar. Pasalnya, lonjakan pasokan gas tersebut akan berdampak pada kelebihan pasokan gas di Jawa Timur pada 2022 sampai 2025 sebanyak sekitar 200 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

“Mengingat tambahan tersebut membuat pada tahun 2022-2025 kawasan tersebut akan kelebihan pasokan gas yang mencapai sekitar 200 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD),” ungkapnya dalam keterangan resmi, Kamis (15/04/2021).

Dia mengatakan, tambahan pasokan gas paling besar akan berasal dari Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB).

“Yang kami perkirakan dapat on stream (beroperasi) pada kuartal IV 2021. Proyek ini dapat memasok gas sebesar 192 MMSCFD, di mana nantinya pasokan tidak hanya ke Jawa Timur, namun juga ke Jawa Tengah,” jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, mulanya proyek JTB yang merupakan proyek strategis nasional (PSN) ini dijadwalkan beroperasi pada 2020. Namun karena adanya pandemi Covid-19, jadwal operasi diperkirakan mundur ke 2021.

Tidak hanya JTB, SKK Migas juga menargetkan akan ada dua proyek gas lain yang berada di Provinsi Jawa Timur yang mulai beroperasi pada 2021, yakni Proyek Sidayu dan Proyek Bukit Tua Phase 2B.

“Di awal tahun juga telah ada Proyek West Pangkah yang meningkatkan pasokan gas dari Wilayah Kerja Pangkah, sehingga bisa dikatakan jumlah pasokan gas di Jawa Timur untuk 2021 akan tercukupi,” jelasnya.

Melihat potensi pasokan gas ini, SKK Migas mengharapkan agar industri pengguna gas dapat mengoptimalkan kesepakatan bisnis secara adil dan tetap berpegangan pada ketentuan dalam Peraturan Menteri ESDM No. 8 Tahun 2020 dan Keputusan Menteri ESDM No. 89 Tahun 2020 yang mengatur harga gas untuk industri tertentu di mana harga gas dipatok sebesar US$ 6 per MMBTU.

Menurutnya dengan harga gas dari hulu yang cukup ekonomis, pihaknya berharap agar pemerintah dapat mendorong pertumbuhan industri pengguna gas di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

“Supaya potensi gas ini dapat terserap, sehingga mampu menggerakkan ekonomi daerah dan menciptakan multiplier effect yang lebih besar,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga…
Selengkapnya dapar dibaca disini (Sumber) : https://www.cnbcindonesia.com/news/…

5 Prospek Kerja Teknik Industri Dan Gaji Perbulannya

Prospek kerja teknik industri bisa dikatakan sangat luas dan hal tersebut jugalah yang menjadi alasan kenapa jurusannya sangat diminati saat seseorang masuk ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Sebab ada banyak profesi siap Anda lakukan setelah menyelesaikan kuliah serta memiliki gaji cukup besar.

Prospek Kerja Teknik Industri yang Perlu Anda Ketahui
Teknik industri merupakan sebuah ilmu dengan fokus pelajaran tentang berbagai macam aspek dari industri, mulai dari sisi teknis hingga manajemen. Selain itu, dalam sektor pekerjaannya sangat terbuka luas mengingat di Indonesia ada banyak industri maju. Berikut prospek pekerjaannya.

1. Engineering Manager
Engineering adalah sebuah divisi di perusahaan dan memiliki prospek kerja yang bagus pada bidangnya. Jabatan ini bisa didapatkan oleh para mahasiswa lulusan dari jurusan teknik industri. Walaupun, persaingannya cukup ketat, namun tak menutup kemungkinan untuk menjadi bagiannya.

Biasanya, untuk mengisi jabatan tersebut diperlukan seseorang yang berpengalaman dalam bidang teknik industri selama kurang lebih lima tahun. Namun perlu Anda ketahui, bekerja dan menjabat sebagai engineering manager memiliki gaji cukup besar yaitu berkisar 5-10 juta rupiah perbulannya.

Sedang Engineer muda biasanya banyak diisi oleh lulusan teknik sipil karena prospek kerja teknik sipil lebih mengarah ke pelaksanaan kerja lapangan.

2. Project Manager
Prospek kerja berikutnya yang mungkin bisa Anda dapatkan adalah mengisi divisi bagian project manager. Jabatan ini tak kalah menariknya dengan profesi lainnya sebab memiliki tanggung jawab begitu besar terhadap semua aspek industri. Mulai dari perencanaan, kontrol hingga mengatur.

Biasanya, project manager mengatur serta melakukan kontrol terhadap pekerjaan yang sedang dikerjakan oleh bawahannya. Namun, untuk bisa mengisi divisi ini diperlukan sebuah skil komunikasi luar biasa. Selain itu, gaji dibidang ini sangat besar yaitu berkisar 8 hingga 17 juta rupiah perbulan.

3. Quality Controller
Prospek kerja teknik industri berikutnya adalah mengisi divisi quality controller. Dalam jabatan ini tugasnya adalah guna memastikan apakah produk sudah memenuhi persyaratan serta spesifikasi yang ditentukan oleh sebuah perusahaan sebelum dipasarkan.

Pada lulusan teknik industri memiliki kesempatan yang sangat besar untuk mengisi divisi quality controller atau sebutan lainnya quality engineer di sebuah perusahaan industri. Bicara mengenai gaji, Anda tak perlu khawatir karena jumlahnya cukup untuk menjamin kehidupan yaitu 4-10 juta perbulan…

Selengkapnya dapat dibaca disini
Sumber : https://www.bulanbintang7.com/2021…

Kuliah Jurusan Teknik Industri? Simak 7 Pilihan Kariernya di Sini

Oleh: Shely Napitupulu

Selain jurusan yang terbilang populer di kalangan mahasiswa, teknik industri juga menyajikan beragam prospek kerja yang menjanjikan, lho, bagi lulusannya.
Seiring adanya perkembangan industri dan teknologi di berbagai sektor, jurusan ini semakin banyak dicari dan diminati.
Nah, bagi kamu yang saat ini sedang kuliah atau lulusan teknik industri, yuk pahami apa saja prospek kerjanya di bawah ini!

1. Industrial engineer
Prospek kerja jurusan teknik paling jelas tentunya adalah industrial engineer. Sudahkah kamu mendengar profesi yang satu ini?
Pada dasarnya, melansir Better Team, tugas dan tanggung jawab dari industrial engineer adalah merancang proses produksi dan memastikan bahwa produk memenuhi standar kualitas yang ditetapkan perusahaan sebelum didistribusikan.
Tidak hanya itu, profesi ini juga bertanggung jawab untuk membuat perkiraan biaya produksi serta mengelola dan menyiapkan laporan produksi.
Jika kamu tertarik untuk terjun ke dalam profesi ini, segera cari lowongan pekerjaan industrial engineer di Glints sekarang juga.
Ada banyak perusahaan yang sedang membuka lowongan tersebut. Jangan sampai kehilangan kesempatanmu, ya!

2. Project manager
Selain prospek kerja yang luas, jurusan teknik industri juga menyajikan jenjang karier yang menjanjikan, lho!
Bagaimana tidak, kamu bahkan bisa menjadi seorang manajer, tepatnya project manager.
Seperti namanya, profesi ini mempunyai tanggung jawab untuk mengatur suatu proyek dalam perusahaan.
Ia harus menentukan tujuan proyek, menjalankannya, kemudian mengevaluasi proyek tersebut dengan saksama.
Jika ingin menekuni profesi ini, sebaiknya kamu harus menguasai kemampuan seperti komunikasi, problem solving, organisasi, dan manajemen waktu.

3. Cost control engineer
Secara garis besar, profesi ini mempunyai tanggung jawab untuk membuat perhitungan biaya, tenaga, dan waktu dalam pembuatan produk.
Itu berarti ia harus membuat budgeting yang tepat supaya biayanya tidak kurang atau bahkan lebih.
Tidak hanya itu saja, cost control engineer juga membuat laporan biaya yang dikeluarkan untuk sebuah produk.

4. Quality controller
Banyak orang menilai posisi ini bisa menjadi prospek kerja bagi para lulusan teknik industri.
Pada dasarnya, tugas dari seorang quality controller adalah memastikan bahwa kualitas produk yang akan dipasarkan sudah terbukti memenuhi standar perusahaan.
Melansir Job Hero, untuk menjalani profesi ini, setidaknya kamu harus menguasai kemampuan berhitung beserta teknikal yang baik.
Pasalnya, seorang quality control harus membuat laporan data-data produk beserta mengukur spesifikasi produk yang layak untuk diproduksi.

5. Data scientist
Mahir dalam bidang statistika dan pengolahan data? Jika ya, jangan ragu untuk menapaki karier sebagai data scientist.
Memang, prospek kerja ini tak eksklusif milik lulusan teknik industri. Akan tetapi, ia bisa menjadi salah satu incaran seiring dengan meningkatnya kebutuhan posisi tersebut.
Menurut Indeed, tugas dan tanggung jawab seorang data scientist adalah mengumpulkan, mengolah, dan menyampaikan data dengan baik.
Pada dasarnya, data tersebut akan digunakan dengan berbagai alasan, seperti bisnis dan performa perusahaan.
Di zaman sekarang, data menjadi salah satu senjata utama bagi perusahaan untuk tetap bertahan dalan dunia bisnis.
Oleh karenanya, data scientist banyak dicari oleh perusahaan.

6. Product manager
Prospek kerja selanjutnya untuk program studi teknik industri adalah product manager. Di era sekarang, profesi ini juga sedang banyak dicari, lho.
Dilansir dari Product Plan, tugas dan tanggung jawab dari product manager adalah membuat konsep, desain, produk sampel, uji coba, hingga produksi produk.
Jadi, secara keseluruhan profesi ini bertugas untuk mengawasi perkembangan produk dari awal hingga akhir proses.
Secara garis besar, profesi ini akan bekerja sama dengan banyak tim, seperti desain, marketing, hingga IT.

7. Market researcher
Nah, selain berhubungan dengan sumber daya manusia dan produk, lulusan teknik industri juga bisa, lho, terjun ke dalam dunia marketing dengan menjadi market researcher.
Secara garis besar, dipetik dari Total Jobs, market researcher bertanggung jawab untuk mengamati pergerakan pasar, memprediksi tren, dan menganalisis data pasar serta konsumen.

Sumber : https://glints.com/id/…

10 Prioritas Indonesia Menuju Industri 4.0


(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Indonesia telah menetapkan 10 prioritas nasional menuju Indonesia 4.0 untuk sektor manufaktur.

Hal tersebut diungkapkan dalam Web Summit NEC Industry 4.0. Dengan mengusung tema What’s Next for Digital Transformation in Manufacturing Industry 4.0.

Sepuluh prioritas tersebut antara lain Perbaikan alur aliran material; Mendesain ulang zona industry; Mengakomodasi standar sustainability; Pemberdayaan UMKM; Membangun infrastruktur digital nasional.

Kemudian, Menarik investasi asing; Peningkatan kualitas SDM; Pembentukan ekosistem inovasi; Menerapkan insentif investasi teknologi; dan Harmonisasi kebijakan.

“Kami juga aktif berkoordinasi dan membangun jaringan kerja sama antar pemangku kepentingan untuk mempercepat transformasi ke industri 4.0. Kementerian telah menginisiasi ekosistem industri 4.0 yang disebut dengan Ekosistem Indonesia 4.0 (SINDI 4.0) sebagai wadah sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dan sektor lain, termasuk pelaku industri, akademisi dan R&D, penyedia teknis, konsultan dan lembaga keuangan di dalam satu ekosistem,” kata dia dikutip Senin (15/3/2021).

“Dengan semakin banyaknya perusahaan yang melakukan transformasi digital, Kementerian Perindustrian optimis pada tahun 2021 industri manufaktur di Indonesia akan terus berkembang,” lanjut Menperin.

Sementara itu, Direktur Operasi NEC Indonesia Edi Rachmadi mengatakan, industri 4.0 yang juga dikenal dengan transformasi industri 4.0 akan membantu sektor manufaktur dalam menjawab tantangan yang timbul dari pandemi COVID-19 dengan menyesuaikan dan menerapkan protokol kesehatan, mengoptimalkan dan meningkatkan manajemen proses dan sumber daya manusia melalui sarana digital.

Semakin banyak perusahaan manufaktur telah menerapkan atau menerapkan sejumlah teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), big data, dan analitik untuk mendorong pertumbuhan dan profitabilitas.

Dengan percepatan digitalisasi dan penyebaran IoT di industri manufaktur, aspek keselamatan, efisiensi pemeliharaan, dan kualitas produk dapat divisualisasikan dan dianalisis berdasarkan data yang dikumpulkan oleh sejumlah besar sensor yang dipasang di berbagai fasilitas dan lokasi pabrik.

“NEC yakin peningkatan penggunaan berbagai jenis data digital akan menciptakan solusi baru yang lebih bernilai. Perusahaan yang dapat memanfaatkan data untuk memberikan nilai yang lebih besar akan menonjol di era baru ini,” kata dia.

Menurut dia, operasi sektor manufaktur sangat kompleks karena melibatkan interaksi manusia dan mesin. Produsen di Indonesia harus berinvestasi dalam transformasi digital dan mengoptimalkan prosesnya agar dapat melanjutkan perkembangannya selama dan setelah pandemi ini.

“Dengan menggunakan AI di…
Selengkapnya dapat dibaca disini

Sumber : https://www.liputan6.com/bisnis/…